Manajemen Sekolah

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 1
C. Metode Penulisan 2
BAB II LANDASAN 3
1. Pengertian 3
2. Manajemen dan Ciri Kepemimpinan 3
3. Tujuan Manajemen 5
4. Konsep Dasar Manajemen Sekolah/Madrasah 5
BAB III PERMASALAHAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH 7
BAB IV USAHA YANG DILAKUKAN 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B. Saran-Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan pemberdayaan sekolah dalam mengelola institusi nya telah dilakukan sejak lama.
Sebelum diberlakukannya otonomi daerah sudah diperkenalkan program pemberdayaan sekolah melalui pengembangan sekolah seutuhnya (SID). Kemudian pada era otonomi daerah muncul pemberdayaan sekolah melalui manajemen berbasis sekolah (MBS).
MBS akan terlaksana dengan baik apabila di dukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan, integritas, dan kemauan yang tinggi. Salah satu SDM yang dimaksud adalah guru. Dimana guru merupakan faktor kunci keberhasilan peningkatan mutu pendidikan karena berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar (PBM) bagi siswa.

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat untuk tujuan antara lain :
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen Sekolah/Madrasah
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
3. Memenuhi syarat mata kuliah “Administrasi Madrasah dan MBS” di Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Kuala Kapuas.

C. Metode Penulisan
Adapun pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode :
1. Metode kepustakaan : yaitu dengan mempelajari beberapa buku yang berkaitan dengan manajemen sekolah.
2. Metode library research : yaitu mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan pokok bahasan.

BAB II
LANDASAN
MANAJEMEN PADA SEKOLAH/MADRASAH

1. Pengertian
Manajemen adalah proses koordinasi penampilan kerja atas pencapaian hasil melalui orang lain (seni menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan). Sedangkan salah satu sumber daya yang penting bagi manajemen ialah manusia.
Adapun (Manajemen Berbasis Sekolah) adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan bersama/partisipatif dari semua warga sekolah masyarakat untuk mengelola sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Otonomi yang demikian akan membuat sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolah nya. Sehingga sekolah lebih mandiri. Sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya.

2. Manajemen dan Ciri-Ciri Kepemimpinan
a. Kepala Sekolah/Madrasah
Kepala sekolah dinyatakan sebagai pemimpin karena itu ia tergolong administrasi yang tugasnya melaksanakan kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan yang telah digariskan oleh instansi yang lebih tinggi. Dengan kata lain kepala sekolah itu adalah administrasi yang mengemban tugas atasan.
Adapun fungsi kepala sekolah/Madrasah dalam manajemen pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Manajer
2. Administrator
3. Supervisor
4. Educator
5. Innovator
6. Leader
b. Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Demokratis
Sebagaimana telah diketahui bahwa kepemimpinan adalah suatu aksi dan tindakan. Demikian pula harapan yang dikembangkan dapat terlaksana dengan baik.
Ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis tampak jelas dan luas antara lain :
1. Mempunyai rasa kejuangan yang tinggi
2. Mempunyai kemampuan melihat profil sekolah/Madrasah secara menyeluruh.
3. Kepemimpinan harus apat memperkembang dan meningkatkan daya dan potensi setiap anggota kelompok untuk kebaikan umum.
4. Kepemimpinan harus dapat menyusun peraturan, menjalankan keputusan dan kebijaksanaan lainnya dengan baik.
5. Kepemimpinan harus dapat membantu anggota kelompok untuk mendapatkan satu consensus.
6. Kepemimpinan mampu memberikan pengarahan kepada orang lain serta dapat menjaga semangat yang tinggi dalam kelompok.

3. Tujuan Manajemen
Manajemen dalam suatu Sekolah/Madrasah bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
d. Meningkatkan kompetensi yang sehat dalam sekolah tentang mutu pendidikan yang akan di capai.

4. Konsep Dasar Manajemen Sekolah/Madrasah
Konsep dasar MBS adalah memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan bersama untuk memenuhi kebutuhan dalam kerangka pendidikan nasional.
Otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan/kemandirian yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri. Jadi otonomi sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kebutuhan warga sekolah yang di dukung kemampuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan pendidikan yang berlaku.
Dalam pengambilan keputusan bersama warga sekolah dan masyarakat akan terlibat secara langsung untuk proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan sekolah. Sehingga semua warga sekolah dan masyarakat akan bertanggung jawab dan ber dedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan sekolah.

BAB III
PERMASALAHAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH

1. Para pelaksana pendidikan hanya memusatkan pada masukan pendidikan tidak memperhatikan proses pendidikan nya. Padahal proses pendidikan lah yang sangat menentukan hasil pendidikan
2. Penyelenggara pendidikan sekolah dilakukan secara birokratik, Sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan yang sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur sangat panjang sehingga kadang-kadang kebijaksanaan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah. Sehingga sekolah kehilangan kemandirian dan inisiatif untuk mengembangkan pendidikan.
3. Minimnya peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan.

BAB IV
USAHA YANG DI LAKUKAN

Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk permasalahan manajemen sekolah antara lain :
1. Pemerintah dan penyelenggara pendidikan hendaknya lebih memperhatikan tentang proses pendidikan di sekolah bukan hanya memusatkan pada masukan pendidikan saja.
2. Melakukan berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, sarana dan prasarana pendidikan serta lebih meningkatkan mutu manajemen sekolah.
3. Memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah untuk mengambil keputusan secara partisipatif untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dan penyelenggaraan pendidikan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Manajemen artinya adalah proses koordinasi penampilan kerja atas pencapaian hasil melalui orang lain.
2. MBS artinya adalah modal manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah untuk mengambil keputusan bersama/partisipatif dari semua warga sekolah dan masyarakat untuk bersama-sama mengelola sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
3. Kepala sekolah berfungsi sebagai : manager, administrator, supervisor, educator, motivator, innovator dan leader.
4. Tujuan manajemen sekolah/Madrasah adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada.

B. Saran-Saran
1. Kepala sekolah maupun guru hendaknya dapat menjalankan fungsinya masing-masing sehingga proses manajemen sekolah dapat berjalan dengan lancar.
2. Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya serta memperdalam pengetahuannya tentang itu sehingga mata pelajaran itu tidak bersifat dangkal.
3. seorang pendidik harus ikhlas dan jujur dalam melaksanakan pekerjaannya, tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih tetapi hanya mencari kerhidaan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya
4. seorang guru janganlah melalaikan tugas dan kewajibannya demi peserta didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Ir. Budi Raharjo. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Drs. H.M.Nafiah Ibnor, M.M. Jendela Madrasah. Seksi Perguruan Agama Islam Kantor Departemen Agama Kab. Kapuas. 1999

Tinggalkan komentar